Intelijen India Tuding Lashkar-e-Taiba Picu Kerusuhan Kashmir

New Delhi, 8 Dzulqa’dah 1437/11 Agustus 2016 (MINA) – Badan Investigasi Nasional India () pada Rabu (10/8) menuding kelompok militan Lashkar-e-Taiba adalah pihak pemicu kerusuhan di Kashmir.

NIA juga mengungkapkan bahwa pihaknya punya bukti bahwa kelompok itu mengirimkan kader-kadernya dengan bantuan pasukan keamanan , untuk menyulut kerusuhan. Demikian The Hindu memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pernyataan itu muncul sehari setelah pemerintah India menyerahkan statemen protes keras kepada pemerintah Pakistan yang dituding mendukung “terorisme” lintas perbatasan.

Untuk pertama kalinya, NIA juga merilis pengakuan videografi dari terduga teroris warga Pakistan Bahadur Ali (21), yang ditangkap oleh polisi India di Kupwara, Kashmir Utara pada 26 Juli.

Awal tahun ini, Pakistan juga merilis sebuah pernyataan video dari warga India bernama Kulbhushan Yadav. Ia mengungkapkan bahwa ia telah ditangkap di Balochistan, Pakistan, atas tuduhan mata-mata.

Pejabat NIA, Inspektur Jenderal Sanjeev Kumar Singh mengatakan, lembaganya mengumpulkan bukti-bukti untuk pengawasan peradilan internasional.

“Jika diperlukan, lembaga ini akan berbagi dengan Pakistan melalui saluran yang tepat untuk tindakan lebih lanjut,” katanya.

Tersangka Ali konon mengungkapkan bahwa untuk mendapat keuntungan dari kerusuhan di Kashmir setelah pembunuhan anggota Hizbul Mujahidin, Burhan Wani, ia dan anggota lainnya diperintahkan untuk berbaur dengan orang banyak dan melempar granat kepada pasukan keamanan India.

NIA mengatakan bahwa sementara ini Ali tetap dalam tahanan. Lembaga itu telah meluncurkan operasi untuk melacak orang-orang yang memberikan dukungan logistik kepadanya Ali setelah ia menyeberangi Garis Kontrol pada 11-12 Juni bersama dengan dua temannya.

Menurut NIA, ketika Ali ditangkap ia membawa satu set nirkabel, perangkat GPS, lembar Unicode untuk identifikasi lokasi, kompas, peta dan satu lembar matriks kode untuk komunikasi dengan anggota lain di Pakistan-Kashmir.

Kashmir telah berada di bawah kuncian keamanan dan jam malam sejak terjadi pembunuhan terhadap seorang komandan gerilyawan populer pada 8 Juli yang memicu beberapa aksi protes.

Protes yang terjadi adalah yang terbesar terhadap kekuasaan India dalam beberapa tahun terakhir.

Puluhan ribu orang telah menentang berlakunya jam malam dan berpartisipasi dalam protes jalanan, mengakibatkan sering terjadi bentrokan antara warga yang melempar batu dengan pasukan pemerintah menembakkan peluru tajam dan gas air mata.

Pasukan pemerintah India menangkap lebih dari seribu pengunjuk rasa di Kashmir selama dua pekan terakhir. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.