Rafah, MINA – Invasi Israel yang telah lama tertunda ke Rafah, kota di selatan Gaza tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan, diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Rafah telah diubah menjadi “kamp pengungsian terbesar di dunia”, setelah ribuan keluarga menyelamatkan diri ke kota tersebut di tengah kekerasan Israel dan penghancuran rumah mereka di bagian utara dan tengah wilayah tersebut. The New Arab melaporkan.
Rafah juga merupakan pusat kemanusiaan utama untuk penyimpanan dan distribusi bantuan, sebagian besar masuk melalui perbatasan Mesir.
Meskipun ada kekhawatiran internasional yang besar, Israel terus melakukan persiapan militer untuk melakukan invasi ke kota tersebut, yang oleh Israel dituding menyembunyikan empat batalyon Hamas.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Tentara Israel mengatakan pada Rabu (24/4) bahwa mereka telah merelokasi dua brigade cadangan dari utara ke selatan dan mereka saat ini sedang menjalani pelatihan.
Juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan bahwa Israel “melanjutkan” operasi Rafah tetapi tidak mengungkapkan tanggalnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi