Jakarta, 12 Jumadil Akhir 1437/21 Maret 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, investor Korea Selatan menyampaikan keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia dengan menyampaikan minat investasi sebesar US$ 10 juta (setara dengan Rp 125 miliar dengan kurs Rp 12.500) di sektor e-commerce.
Keseriusannya terbukti dengan MoU yang telah mereka tanda tangani dengan salah satu Group di Indonesia sebagai mitra lokal.
“Ini merupakan lanjutan dari diskusi pada saat kunjungan kami di Seoul,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (21/3).
Franky menyatakan, investor Korea Selatan tersebut telah memiliki mitra lokalnya di Indonesia. Untuk merealisasikan minat ini investor masih menunggu Peraturan Presiden untuk mengesahkan Daftar Negatif Investasi (DNI) diterbitkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Franky menambahkan, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang aktif berinvestasi di Indonesia. Realisasi investasi Korea Selatan selama tahun 2015 tercatat mencapai Rp 15,1 triliun terdiri dari 2.329 proyek. Sedangkan sejak 2010-2015, investasi yang telah direalisasikan mencapai angka Rp 79,6 triliun.
“Investasi dari Korea Selatan selama lima tahun terakhir selalu berada di peringkat lima teratas, sehingga menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu sumber utama investasi di Indonesia. Sementara dari sisi komitmen investasi dari Korea Selatan sepanjang tahun lalu, BKPM mencatat sebesar US$ 4,8 miliar dengan pertumbuhan mencapai 86% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya,” kata Franky.
Sementara Marketing Officer Wilayah Korea Selatan Leidy Novanda mengemukakan, tim Marketing Officer BKPM akan mengawal minat investasi yang disampaikan oleh investor Korea Selatan.
“Potensi sektor e-commerce Indonesia yang demikian besar membuat investor Korsel tertarik menanamkan modalnya di Indonesia,” Kata Leidy.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Sektor e-commerce memiliki jangkauan bidang usaha yang luas, sehingga tidak hanya menyangkut pengusaha besar tapi juga akan terjalin kerja sama dengan usaha kecil menengah yang saling menguntungkan. “Bisnis ini memiliki nilai tambah yang cukup luas,” jelas Leidy. (L/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon