Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IOM BANTU PENGUNGSI ROHINGYA TANPA KEWARGANEGARAAN

Redaksi MINA - Selasa, 13 Januari 2015 - 05:34 WIB

Selasa, 13 Januari 2015 - 05:34 WIB

514 Views

kondisi kamp rohingya
Kamp pengungsi Rohingya (Potho: Dailystar)

rohingya-300x184.jpg" alt="kondisi kamp rohingya" width="300" height="184" /> Kamp pengungsi Rohingya (Potho: Dailystar)

Jenewa, 21 Rabi’ul Awwal 1436/12 Januari 2015 (MINA) – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang berpusat di Jenewa mengumumkan dukungannya terhadap pengungsi Muslim Rohingya dengan memberikan bantuan sebesar 18 juta dolar AS.

Pengumuman itu dilakukan setelah penandatanganan perjanjian proyek antara IOM dengan Pemerintah Bangladesh. Democratic Voice of Burma yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan.

Bantuan itu akan diberikan kepada mereka yang tidak memperoleh kewarganegaraan Myanmar (UMN) dan masyarakat setempat yang rentan di dua Kabupaten Cox Bazaar, sebuah kota di sudut tenggara Bangladesh, dekat perbatasan dengan Myanmar.

Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan keprihatinan atas kesejahteraan 500.000 migran tanpa kewarganegaraan Myanmar itu di wilayah tersebut. Lebih dari 99 persen di antaranya adalah Rohingya dari negara tetangga Arakan di Myanmar yang melarikan diri dari penganiayaan dan kekerasan. Pemerintah Myanmar tidak mengakui orang-orang Rohingya sebagai kelompok etnis asli negara mereka, tak diakui sebagai warga negara Myanmar, sehingga banyak pengamat menyebut mereka sebagai “stateless” (warga tanpa kewarganegaraan).

Baca Juga: Australia Akui Palestina, Menlu Kritik Netanyahu Bukan Pemimpin Sejati

UMN dan penduduk setempat di sana sangat rentan dengan penyakit, mengingat minimnya akses terhadap pelayanan kesehatan, air bersih dan sanitasi, dan meratanya kekurangan gizi yang terus meningkat.

“Keadaan pengungsi dan penduduk setempat tidak berbeda jauh, Pengungsi memiliki keterbatasan akses ekonomi yang menyebabkan kemiskinan yang terus menerus,” kata Peppi Siddiq.

Menurutnya IOM akan fokus pada proyek tersebut yang didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Swedia. Bntuan ini bertujuan untuk mereka yang paling membutuhkan, dan untuk memfasilitasi koordinasi Dhaka tentang penyediaan layanan kemanusiaan di daerah yang warganya tidak diakui kewarganegaraannya.

Proyek yang akan berjalan selama tiga tahun kedepan akan menargetkan penerima manfaat kesehatan menggunakan tim medis mobile, serta penguatan pelayanan kesehatan pemerintah dan bekerja meningkatkan kesehatan rujukan. Infrastruktur air dan kesehatan di daerah-daerah juga akan menerima investasi, dengan ketentuan sumur dan toilet di pemukiman darurat.

Baca Juga: Australia Blokir Visa Politisi Israel Simcha Rothman

Pengungsi Rohingya juga menghadapi kekerasan di Bangladesh dan dituduh berpartisipasi dalam kekerasan komunal di Bazar daerah Cox. Ketegangan yang tinggi dan konflik antara kelompok yang berbeda menyebabkan pembatasan oleh penegak hukum pada pergerakan dan interaksi orang Rohingya.

UNHCR telah sering menyoroti bahaya upaya orang-orang dari negara bagian Arakan dan Bangladesh untuk melakukan perjalanan ke negara-negara lain melalui laut, termasuk Thailand, Malaysia dan bahkan Australia, untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Intervensi ini telah direncanakan dan mendukung Strategi Nasional Pemerintah Bangladesh pada Pengungsi Myanmar dan UMN dan penduduk setempat dengan hati-hati,” kata Sarat Dash, Kepala Misi IOM di Bangladesh. “Dukungan ini sangat penting dan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat internasional melalui IOM untuk memberikan bantuan kemanusiaan berkelanjutan.(T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: China Keluarkan Peringatan Badai Hujan di Sejumlah Provinsi  

Rekomendasi untuk Anda