Dhaka, MINA – Fasilitas layanan kesehatan primer Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Cox’s Bazar, Bangladesh mengalami peningkatan kasus hepatitis A di antara pengungsi Rohingya sejak awal tahun 2025.
Dilansir dari Arakan News Agency (ANA) pada Selasa (8/7), IOM menyatakan bahwa jumlah yang tinggi dilaporkan dari Januari hingga April dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Sebanyak 91 kasus dilaporkan, sebagian besar di antaranya terjadi pada anak-anak. Tim kesehatan IOM berupaya untuk menentukan tantangan dan faktor yang berkontribusi terhadap penularan Hepatitis A sehingga intervensi yang ditargetkan dapat dilakukan.
Organisasi tersebut mencatat dalam laporannya bahwa lingkungan kamp yang penuh sesak, air dan makanan yang tidak bersih, kurangnya sanitasi, kondisi kebersihan yang buruk, dan kurangnya perlengkapan kebersihan, semuanya berkontribusi terhadap peningkatan kasus hepatitis A di antara para pengungsi.
Baca Juga: PBB: 1,4 Juta Warga Afghanistan Dipulangkan Paksa pada 2025
Di Bangladesh, lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal di 33 kamp padat penduduk di wilayah Cox’s Bazar, selain kamp-kamp di Pulau Bhasan Char.
Kondisi kehidupan yang penuh sesak, kurangnya fasilitas air dan sanitasi, serta musim hujan yang parah sering kali menyebabkan wabah penyakit menular seperti demam berdarah, difteri, campak, diare berair akut, dan kudis di antara para pengungsi, mengingat perawatan medis yang buruk. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rudal Yaman Serang Bandara Ben Gurion