Jenewa, MINA – Lebih dari 90% rumah di Gaza telah hancur atau rusak oleh perang genosida Israel, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan.
IOM mengutip data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dalam laporannya pada Rabu (23/4). Al Mayadeen melaporkan.
IOM menyoroti skala kehancuran, memperingatkan bahwa warga sipil di Gaza semakin rentan dengan akses terbatas ke tempat berlindung yang aman.
“Tanpa tempat yang aman untuk pergi, keluarga berlindung di reruntuhan yang tidak aman,” kata badan tersebut pada platform media sosial X.
Baca Juga: Smotrich Setujui Rencana Permukiman yang akan ‘Kubur Negera Palestina’
Situasi di Gaza telah menjadi kritis, dengan wilayah yang luas berubah menjadi puing-puing. Kehancuran tersebut telah membuat sebagian besar penduduk mengungsi, bergantung pada tempat berlindung sementara atau sisa-sisa rumah mereka.
Badan migrasi PBB menekankan kebutuhan mendesak untuk akses kemanusiaan ke jalur yang terkepung, dengan mencatat bahwa bantuan tempat berlindung yang penting siap untuk dikerahkan.
“IOM telah menyiapkan bantuan tempat tinggal, titik masuk harus dibuka SEKARANG,” desak organisasi tersebut.
Titik masuk yang diblokir telah mencegah pengiriman pasokan penting, termasuk tenda, bahan bangunan, dan bantuan darurat lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung keluarga yang mengungsi.
Baca Juga: Bantuan Gaza Masih Tertahan di Perbatasan Rafah
Seiring berlanjutnya genosida, jumlah korban kemanusiaan di populasi Gaza bertambah. Peringatan IOM muncul di tengah seruan dari organisasi internasional untuk tindakan segera guna memungkinkan aliran bantuan masuk ke wilayah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir: Gaza akan Dikelola 15 Teknokrat Palestina jika Gencatan Senjata Tercapai