Baghdad, MINA – Irak Berharap terobosan dalam pembicaraan Iran-Arab Saudi, kata Presiden Irak Barham Salih.
“Irak dan kawasan membutuhkan terobosan itu,” kata Salih dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya. Financial Tribune melaporkan, Senin(4/10).
Keuntungan bagi Irak jika mereka untuk memiliki pemahaman,” lanjutnya.
Dia mendefinisikan hubungan Irak dengan Arab Saudi dan Iran sebagai hubungan yang kuat dan sangat penting.
“Irak yang kuat, stabil dan berdaulat akan mengarah pada keamanan dan stabilitas di kawasan,” ujarnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Komentar Presiden Salih muncul ketika Iran dan Arab Saudi telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan di Baghdad yang difasilitasi oleh Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi.
Pada bulan Agustus, mediasi Irak membawa kedua negara ke pertemuan ketika Baghdad menjadi tuan rumah pertemuan puncak untuk negara-negara tetangga Irak, sebuah langkah yang pada saat itu disambut oleh Iran.
Selanjutnya, bulan September, baik Iran dan Arab Saudi menyuarakan optimisme tentang pembicaraan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kedua belah pihak harus dapat mencapai pemahaman yang baik jika Arab Saudi menerima bahwa “solusi untuk masalah di kawasan itu terletak di dalam kawasan itu sendiri.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa Riyadh berharap untuk mencapai hasil nyata dalam pembicaraannya dengan Iran.
Perubahan kebijakan terlihat dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang mengatakan dia berharap untuk meningkatkan hubungan dengan Teheran. (T/RS2/P1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata