Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irak Dukung Iran Lawan Sanksi AS

kurnia - Senin, 27 Mei 2019 - 00:16 WIB

Senin, 27 Mei 2019 - 00:16 WIB

6 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim

Baghdad, MINA – Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim menyatakan, pihaknya mendukung Iran melawan sanksi-sanksi Amerika Serikat.

Alhakim menggelar pembicaraan di Baghdad, Ahad (26/5) dengan mitra Iran Javad Zarif, yang tiba di Ibu Kota Irak pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Irak.

Diplomat tinggi Irak itu menegaskan  hubungan bilateral antara Baghdad dan Teheran sebagai fokus kunjungan Zarif ke Irak. Demikian Anadolu melaporkan.

“Kami menentang sanksi AS terhadap Iran,” kata Alhakim.

Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut   

“Kami percaya sanksi ekonomi terhadap Iran tidak membantu menyelesaikan masalah,” ujar dia.

Menurutnya komunikasi tengah berlangsung dengan negara-negara kawasan untuk mencapai solusi memuaskan bagi semua pihak.

Sementara itu Menlu, Iran menggambarkan pembicaraannya dengan para pejabat Irak berjalan dengan “sangat baik”.

Dia juga mengatakan, Teheran dan Baghdad mulai membangun jalur kereta api antara kedua negara.

Baca Juga: Hezbollah Sergap Pasukan Israel, Sasar Sejumlah Target di Tel Aviv

Ketegangan antara Washington dan Teheran terus meningkat sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir penting antara Iran dan kelompok negara-negara P5 +1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman).

Pemerintahan Trump juga telah memberlakukan kembali sanksi terhadap sektor perbankan dan energi Iran.

Sementara Iran mengancam untuk menutup Selat Hormuz yang strategis terkait pengiriman minyak dari negara-negara Teluk. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejumlah Poin Gencatan Senjata Israel-Hezbollah

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Dunia Islam
Timur Tengah
Palestina