Baghdad, MINA – Irak membuka kembali sebagian perbatasan Mandali, daerah yang langsung berbatasan dengan Iran, pada Sabtu (11/7), setelah penutupan selama 3 bulan karena pandemi COVID-19.
Perbatasan Mandali adalah titik perbatasan Irak ketiga yang dibuka kembali dengan Iran. Penyeberangan Basra dan Wasit di Irak selatan sebelumnya juga telah dibuka kembali, Anadolu Agency melaporkan.
Perbatasan itu, di provinsi Diyala timur, akan beroperasi dua hari selama sepekan untuk pertukaran perdagangan, kata Otoritas Perbatasan Irak dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang mengatakan, pembukaan kembali perlintasan dihadiri oleh Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi.
Baca Juga: Ketua DPR Lebanon Adukan Pelanggaran Israel kepada Jenderal AS
Berbicara selama upacara pembukaan kembali, Al-Kadhimi mengatakan kunjungannya ke perbatasan adalah “pesan kepada semua orang yang korup bahwa mereka tidak akan memiliki kewenangan di perbatasan”.
Pada 8 Maret, pihak berwenang Irak menutup lima titik perbatasan komersial dengan Iran dalam upaya menahan penyebaran virus di Irak.
Para anggota parlemen Irak sebelumnya mengatakan bahwa korupsi di titik persimpangan Irak menyebabkan kerugian 10-12 miliar dolar Irak setiap tahun.
Menurut kelompok transparansi internasional, Irak adalah salah satu negara yang menderita tingkat korupsi yang tinggi dan penyalahgunaan dana publik. (T/R7/P2)
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei