Baghdad, MINA – Seorang pejabat mengungkapkan, Irak telah mengurangi area pertanian di seluruh negeri hingga setengahnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena pendapatan air yang rendah.
“Kementerian Sumber Daya Air telah menjelaskan bahwa tampungan air yang tersedia di bendungan dan waduk cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,5 juta dunam,” kata Juru Bicara Kementerian Pertanian Hamid Al-Nayef, demikian Kantor Berita Irak (INA) melaporkan pada Senin (18/10).
Al-Nayef menjelaskan, air yang tersedia hanya bisa menutupi kebutuhan setengah dari lahan pertanian yang ditanami tahun lalu, yakni lima juta hektar.
“Keputusan itu datang karena penurunan pendapatan air, tutupan salju di Irak dan kawasan itu, dan kemungkinan penurunan air akan berlanjut selama musim dingin berikutnya,” tambahnya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Irak harus menutupi kebutuhan pertaniannya dengan mengimpor dari luar negeri, meskipun pejabat Irak tidak menyebutkan jenis pertanian yang akan terkena dampak negatif.
Irak bergantung pada sungai Tigris dan Efrat, yang berasal dari Turki dan Iran, untuk mengamankan air.
Selama bertahun-tahun, Irak telah mengalami penurunan pendapatan air yang stabil di seluruh sungai Tigris dan Efrat, diperburuk oleh tingkat hujan yang rendah di negara itu. (T/R6/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon