Irak Kurangi Area Pertanian Hingga 50 Persen Akibat Kekurangan Air

Seorang nelayan Irak berjalan melewati ikan dan tanaman mati di rawa Delmaj di Irak. (Foto: Hayder Indhar/afp/getty Images/MEMO).

Baghdad, MINA – Seorang pejabat mengungkapkan, telah mengurangi area pertanian di seluruh negeri hingga setengahnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena pendapatan air yang rendah.

“Kementerian Sumber Daya Air telah menjelaskan bahwa tampungan air yang tersedia di bendungan dan waduk cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,5 juta dunam,” kata Juru Bicara Kementerian Pertanian Hamid Al-Nayef, demikian Kantor Berita Irak (INA) melaporkan pada Senin (18/10).

Al-Nayef menjelaskan, air yang tersedia hanya bisa menutupi kebutuhan setengah dari yang ditanami tahun lalu, yakni lima juta hektar.

“Keputusan itu datang karena penurunan pendapatan air, tutupan salju di Irak dan kawasan itu, dan kemungkinan penurunan air akan berlanjut selama musim dingin berikutnya,” tambahnya.

Irak harus menutupi kebutuhan pertaniannya dengan mengimpor dari luar negeri, meskipun pejabat Irak tidak menyebutkan jenis pertanian yang akan terkena dampak negatif.

Irak bergantung pada sungai Tigris dan Efrat, yang berasal dari Turki dan Iran, untuk mengamankan air.

Selama bertahun-tahun, Irak telah mengalami penurunan pendapatan air yang stabil di seluruh sungai Tigris dan Efrat, diperburuk oleh tingkat hujan yang rendah di negara itu. (T/R6/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.