Baghdad, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan, pembicaraan meredakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi yang ditengahi oleh Baghdad menghasilkan kemajuan nyata dan beralih dari keamanan ke fase diplomatik.
Dalam sambutan yang diterbitkan oleh Kantor Berita resmi Irak pada Rabu (23/11), Ahmed al-Sahhaf mengatakan, Pemerintah Baghdad menengahi pembicaraan antara perwakilan dari dua tetangga Teluk Persia tersebut, yang berlangsung sejak April tahun lalu.
“Kementerian Luar Negeri Irak sedang bekerja untuk menempa beberapa perjanjian kemitraan strategis,” kata Sahhaf, Press TV melaporkan.
“Kesepakatan tersebut bertujuan memastikan keamanan dan stabilitas kawasan. Stabilitas regional hanya dicapai melalui upaya bersama untuk mencapai kepentingan bersama,” katanya.
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga
Juru bicara tersebut menekankan, “pentingnya memperkuat mekanisme dialog di antara pihak-pihak regional.”
Ia mencatat bahwa Kementerian Luar Negeri Irak menggunakan semua saluran diplomatik yang tersedia untuk tujuan tersebut.
Sahhaf menambahkan bahwa Bagdad berusaha mendekatkan posisi Iran dan Arab Saudi serta menyelesaikan masalah yang masih ada di antara kedua negara, dengan cara yang akan mengamankan kepentingan masing-masing pihak.
Pernyataan itu muncul setelah perdana menteri baru Irak Mohammed Shia al-Sudani pada konferensi pers pertamanya pada 2 November mengatakan, dia berharap terus menjadi tuan rumah pembicaraan antara Iran dan Arab Saudi yang bertujuan pemulihan hubungan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Prabowo, Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Hentikan Krisis Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA