
Amerika Serikat
jenis F/A-18 (Gambar: Aero Space Web)" width="300" height="177" /> Pesawat tempur Amerika Serikat jenis F/A-18 (Gambar: Aero Space Web)Erbil, Irak, 13 Syawwal 1435/9 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari menyambut baik serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap pasukan kelompok militan Negara Islam (IS) di Irak Utara.
Berbicara di Erbil, Jumat (8/8), ia mengatakan, tujuan utama dari operasi ini agar ratusan ribu pengungsi kembali ke rumah mereka dan hidup damai, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Sabtu.
AS meluncurkan dua gelombang serangan udara pada Jumat terhadap militan IS.
Zebari mengatakan AS adalah negara pertama yang mendukung pasukan Irak secara militer melawan pasukan IS.
Baca Juga: Anggota Parlemen Prancis Ikut Global Sumud Flotilla: “Misi Kami Kemanusiaan
Sebuah pernyataan dari Pentagon mengatakan dua pesawat tempur F/A-18 menjatuhkan 225 kilogram bom dipandu laser pada artileri IS yang digunakan untuk menembak pasukan Kurdi yang mempertahankan Erbil.
Jumat Lalu, militer AS mengatakan telah melakukan dua serangan udara tambahan untuk membantu mempertahankan kota tempat serdadu AS itu membantu pemerintah Irak.
“Sebuah pesawat jarak jauh (drone) juga diperbantukan untuk menumpas posisi keberadaan IS disana,” kata Pentagon.
Menurut pernyataan itu, dalam serangan ketiga dan empat, pesawat F/A-18 berhasil menghantam konvoi tujuh kendaraan militan Negara Islam dekat Erbil.
Baca Juga: Sudan Selatan Bantah Ada Kesepakatan dengan Israel untuk Relokasi Warga Gaza
Wartawan Al Jazeera Jane Arraf, dari Erbil melaporkan, para pejuang telah merebut senjata buatan AS dari tentara Kurdi yang menarik diri dari berbagai daerah.
Presiden AS Barack Obama Kamis secara resmi memerintahkan serangan udara terhadap pejuang Negara Islam Irak. (T/P09/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Lanjutkan Serangan Lintas Batas ke Suriah Selatan
Baca Juga: Israel Pertahankan Pasukan di Suriah untuk “Israel Raya”