Erbil, Irak, 13 Syawwal 1435/9 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari menyambut baik serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap pasukan kelompok militan Negara Islam (IS) di Irak Utara.
Berbicara di Erbil, Jumat (8/8), ia mengatakan, tujuan utama dari operasi ini agar ratusan ribu pengungsi kembali ke rumah mereka dan hidup damai, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Sabtu.
AS meluncurkan dua gelombang serangan udara pada Jumat terhadap militan IS.
Zebari mengatakan AS adalah negara pertama yang mendukung pasukan Irak secara militer melawan pasukan IS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebuah pernyataan dari Pentagon mengatakan dua pesawat tempur F/A-18 menjatuhkan 225 kilogram bom dipandu laser pada artileri IS yang digunakan untuk menembak pasukan Kurdi yang mempertahankan Erbil.
Jumat Lalu, militer AS mengatakan telah melakukan dua serangan udara tambahan untuk membantu mempertahankan kota tempat serdadu AS itu membantu pemerintah Irak.
“Sebuah pesawat jarak jauh (drone) juga diperbantukan untuk menumpas posisi keberadaan IS disana,” kata Pentagon.
Menurut pernyataan itu, dalam serangan ketiga dan empat, pesawat F/A-18 berhasil menghantam konvoi tujuh kendaraan militan Negara Islam dekat Erbil.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Wartawan Al Jazeera Jane Arraf, dari Erbil melaporkan, para pejuang telah merebut senjata buatan AS dari tentara Kurdi yang menarik diri dari berbagai daerah.
Presiden AS Barack Obama Kamis secara resmi memerintahkan serangan udara terhadap pejuang Negara Islam Irak. (T/P09/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon