Teheran, MINA – Masoud Pezeshkian akan resmi menjadi presiden ke-9 Republik Islam Iran dengan upacara pelantikannya dijadwalkan akan berlangsung di Parlemen pada 30 Juli 2024.
Juru bicara Dewan Pimpinan Parlemen Iran, Hojjatoleslam Alireza Salimi merinci bahwa upacara tersebut akan menandai pelantikan resmi Pezeshkian menjadi Presiden Iran, melansir Al Mayadeen, Rabu (10/7).
Berdasarkan hukum Iran, upacara pengambilan sumpah akan dilakukan setelah pengesahan mandat presiden terpilih oleh pemimpin Revolusi Islam, Sayyed Ali Khamenei, pemimpin tertinggi di negara tersebut.
Acara tersebut akan dihadiri oleh kepala Mahkamah Agung Iran, anggota Dewan Wali, kepala kehakiman, dan berbagai pejabat tinggi negara dan militer lainnya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Berdasarkan Pasal 121 Undang-Undang Dasar negara itu, presiden terpilih mengucapkan sumpah/janji untuk mempergunakan segala kemampuan dan kecakapannya dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya, dan diakhiri dengan penandatanganan surat pernyataan.
Pemilihan presiden putaran kedua telah diadakan pada Jumat (5/7) lalu dan Pezeshkian memperoleh 16.384.403 suara setelah putaran pertama yang tidak meyakinkan pada tanggal 28 Juni.
Pemilihan itu diadakan untuk memilih pengganti mendiang Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal secara tragis dalam kecelakaan helikopter di wilayah barat laut Iran pada 19 Mei 2024, bersama dengan Menteri Luar Negerinya, Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lainnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu