Teheran, MINA – Menteri Pertahanan Iran Amir Khatami mengancam akan merespon dengan serangan langsung ke Tel Aviv jika Angkatan Laut Israel melancarkan serangan terhadap penjualan minyaknya melawan sangsi Amerika Serikat.
“Langkah seperti itu merupakan tindakan pembajakan,” kata Khatami, memperingatkan bahwa “jika itu terjadi, kami akan merespons dengan tegas”. Demikian dilaporkan Safa yang dikutip MINA, Rabu (13/3).
Pernyataan Khatami datang sepekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, bahwa Angkatan Laut Israel mungkin bergerak melawan penyelundupan minyak Iran meskipun ada sanksi AS, menurut Republik Islam Iran.
Sebelumnya Netanyahu juga mengatakan, bahwa pendudukan dapat bebas mengambil tindakan terhadap penyelundupan minyak Iran, menyerukan kekuatan dunia untuk menggagalkan upaya apa pun oleh Teheran untuk menghindari sanksi AS.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Dalam sebuah surat, Netanyahu mengatakan kepada perwira angkatan laut bahwa Iran masih upayakan langkah-langkah pengisian bahan bakar secara rahasia, seperti sebelum perjanjian nuklir selesai pada tahun 2015, dan perjanjian tersebut telah mengurangi sanksi Barat pada sektor minyaknya.
Sementara Angkatan Laut Iran mengatakan, bahwa “sebuah kapal tanker minyak Iran diserang Kamis pagi pekan lalu oleh perompak di 11 kapal di dekat Selat Bab al-Mandab di Teluk Aden, tetapi diselamatkan oleh tindakan yang tepat waktu oleh pasukan komando dalam kelompok ke-60 pasukan angkatan laut Untuk perlindungan kapal, “menurut kantor berita” Fars “Iran.
Televisi Iran menunjukkan rekaman angkatan laut yang menembaki kapal-kapal yang menggangu dan mengamankan kapal tanker minyak Iran, yang membawa lebih dari 150 ribu ton minyak, dan melanjutkan perjalanannya dengan aman.
“Teheran memerangi musuh dari jantung wilayahnya, tetapi hari ini berada di dekat Laut Tengah dan Laut Merah,” kata Brigadir Hossein Salami, wakil komandan Pengawal Revolusi Iran. (T/B05/P1)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)