Teheran, MINA – Iran mengatakan, AS menghadapi kekalahan “bersejarah” karena embargo senjata terhadap Teheran akan dicabut dalam beberapa hari, meskipun Washington berupaya untuk memperpanjangnya.
Pada konferensi pers hari Senin (12/, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh juga mengecam “kegilaan” dari sanksi terbaru AS terhadap bank-bank di negara itu.
Pada hari Ahad (18/10) “kekalahan bersejarah Amerika Serikat akan terwujud. Itu terjadi meskipun ada upaya, tipu daya dan tindakan di luar hukum,” kata Khatibzadeh, demikian Nahar Net melaporkan.
“Iran kembali menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak sekuat yang dikatakan,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Embargo penjualan senjata ke Iran akan mulai berakhir secara bertahap mulai 18 Oktober di bawah ketentuan resolusi PBB yang menyetujui kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Washington mengalami kemunduran pada Agustus ketika gagal mendapatkan dukungan dari Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo tanpa batas.
Sebelumnya Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir pada 2018 sebelum memberlakukan kembali sanksi AS terhadap Iran.
Sejak itu, AS telah memberikan sanksi tambahan terhadap Iran sebagai bagian dari kampanye “tekanan maksimum”, terakhir yang paling lambat pada hari Kamis mengenai sanksi terhadap 18 bank Iran.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami dulu mengatakan (AS) kecanduan sanksi, tapi sekarang mereka telah mencapai kegilaan,” kata Khatibzadeh.
Juru bicara itu menambahkan, penggunaan sanksi yang berlebihan telah menyebabkan Amerika “mengkanibal” dirinya sendiri, serta mendorong negara lain untuk mencari alternatif selain dolar AS. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata