Teheran, MINA – Iran dilanda banjir, memaksa pihak berwenang untuk memerintahkan evakuasi warga lebih dari 70 desa di provinsi barat daya Khuzestan yang kaya minyak pada hari Selasa, 2 April, kantor berita IRNA melaporkan.
Televisi pemerintah mengatakan, pasukan bersenjata, termasuk Korps Pengawal Revolusi, dan Bulan Sabit Merah mengambil bagian dalam operasi penyelamatan. MEMO melaporkan.
Media Iran mengatakan, listrik dan telekomunikasi telah terputus di daerah yang terkena dampak, jalan telah tersapu, dan orang-orang menunggu di atap rumah untuk diselamatkan di beberapa desa yang tergenang air.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Setidaknya 47 orang tewas dalam dua pekan terakhir akibat banjir bandang di provinsi-provinsi dari utara ke selatan yang luas setelah hujan lebat yang melanda negara itu dalam beberapa hari.
Banjir telah mempengaruhi setidaknya 26 dari 31 provinsi Iran sejak hujan lebat dimulai pada 19 Maret.
Keadaan darurat diumumkan di beberapa provinsi dan puluhan ribu orang telah diungsikan dari rumah-rumah di daerah-daerah banjir.
IRNA mengatakan, Jerman dan Inggris telah menawarkan bantuan kemanusiaan ke Iran, termasuk 40 kapal. Namun pejabat Iran mengatakan, sanksi AS yang baru terhadap Teheran telah mengganggu beberapa upaya bantuan.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
“Dalam pendekatan yang tidak manusiawi dan keterlaluan, karena adanya pemblokiran rekening bank Bulan Sabit Merah(Iran di Amerika. Sehingga tidak ada warga negara asing atau Iran di luar Iran yang dapat mengirim bantuan kepada orang-orang yang dilanda banjir,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Qasemi.
Pada bulan Mei tahun lalu, Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir negara-negara adidaya 2015 dengan Iran, dan menerapkan kembali sanksi AS pada perbankan Iran dan sektor energi yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan itu.
Presiden Iran Hassan Rouhani telah menjanjikan kompensasi kepada semua yang terkena dampak.
Pihak berwenang prihatin dengan meningkatnya ancaman kegagalan bendungan sungai yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan di berbagai provinsi.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
Pejabat negara mendesak warga untuk menjauh dari sungai dan daerah dekat bendungan, dan mengatakan semua organisasi terkait waspada karena kemungkinan banjir di ibukota Teheran. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang