Iran, 9 Muharam 1437/22 Oktober 2015 (MINA) – Iran membantah tuduhan Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat yang telah meminta Komite Sanksi PBB menyelidiki uji coba rudal terbaru Iran. yang dikhawatirkan merupakan pelanggaran serius pada resolusi PBB.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, rudal yang diluncurkan tidak melanggar resolusi PBB karena menggunakan teknologi balistik yang tidak dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.
Sementara itu Al Jazeera, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (22/10), melaporkan, Duta Besar AS Samantha Power pekan lalu menyimpulkan, rudal balistik jarak menengah Iran yang diluncurkan 10 Oktober lalu, mampu mengirimkan senjata nuklir.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu (21/10), tiga negara itu menyajikan laporan mengenai peluncuran rudal dan mengatakan komite sanksi harus mengambil tindakan yang tepat.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sebuah resolusi PBB yang diadopsi pada 2010 melarang Teheran melakukan peluncuran rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.
Dalam surat resminya ke Komite Sangsi PBB, negara-negara tersebut mengatakan “peluncuran rudal jelas merupakan kegiatan yang berhubungan dengan rudal balistik dengan kemampuan senjata nuklir. Rudal juga menurut mereka menggunakan teknologi balistik.” (T/anj/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan