Beirut, 17 Jumadil Awwal 1437/25 Februari 2016 (MINA) – Republik Islam Iran mengumumkan pada hari Rabu (24/2) bahwa pemerintahnya telah menyiapkan santunan keuangan bagi keluarga syuhada Palestina.
Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mohammad Fathali menyebutkan, setiap keluarga dari syuhada (kepala keluarganya gugur), akan menerima 7 ribu dolar AS (sekitar 94 juta rupiah). Sementara keluarga yang rumahnya dihancurkan Israel akan menerima 30 ribu dolar AS (403 juta rupiah).
Ia mengumumkan hal itu pada konferensi pers di Beirut, yang dihadiri beberapa pemimpin faksi Palestina, The Jerusalem Post melaporkan,
Iran menegaskan dukungannya untuk “Intifada Al-Quds” dan untuk rakyat Palestina yang tertindas, dalam wujud pemberian santunan itu.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Iran menyaksikan aksi-aksi Israel selama lima bulan terakhir, sehingga memutuskan memberikan santunan keuangan untuk keluarga Palestina,” ujar Dubes Iran Mohammad Fathali.
Menurutnya, dana bantuan disalurkan melalui melalui Shahid Institution cabang Palestina, sebuah lembaga kemanusiaan yang didirikan di Iran pada tahun 1992.
Fathali juga menyerukan bangsa Arab Muslim untuk bersatu dalam menghadapi isu sentral Palestina dan mengatakan bahwa “darah syuhada telah membahasi seluruh Palestina, dari sungai hingga ke laut.”
Salah satu pejabat Hamas di pengasingan, Osama Hamdan, yang hadlir dalam konferensi pers, mengatakan bahwa Hamas menghargai inisiatif Iran untuk mendukung intifada Palestina, dan menambahkan bahwa ini bukan yang pertama aksi Iran yang telah dibuat untuk Palestina.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, mengatakan Israel mengecam pernyataan Duta Besar Iran tersebut.
“Ini menunjukkan lagi peran Iran dalam mendorong aksi teror,” Gendelman berkomentar di tweet.
Iran kini memiliki aset ekonomi dan keuangan berlimpah setelah pencabutan sanksi ekonomi terhadap negara itu, termasuk dapat mencairkan simpanan uang ratusan triliun dolar AS di berbagai bank terkemuka di Eropa dan Amerika Serikat. Israel berusaha menentang pencabutan sanksi ini, tapi Amerika Serikat dan lain-lain tidak mengacuhkan penentangan Israel itu.
(T/P4-P2.)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina