Teheran, MINA – Otoritas pelabuhan Iran mengatakan pada Selasa (13/8), pihaknya telah melakukan kontak dengan otoritas Inggris sebagai upaya untuk membebaskan sebuah kapal tankernya yang disita oleh Gibraltar.
Gibraltar – wilayah luar negeri Inggris – merebut supertanker Grace 1 pada 4 Juli dengan bantuan Marinir Kerajaan Inggris karena dicurigai mengirimkan minyak ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa.
Pengadilan di Gibraltar akan memutuskan nasib kapal itu pada hari Kamis (15/8), demikian Nahar Net melaporkan.
Wakil kepala otoritas pelabuhan Iran, Jalil Eslami, mengatakan dalam sebuah laporan yang kutip IRNA bahwa Inggris telah menunjukkan minat dalam mengatasi masalah dan dokumen telah dipertukarkan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Upaya dari Iran dan organisasi pelabuhan telah dilakukan untuk pembebasan kapal ini,” katanya seperti yang dikutip.
“Saya berharap masalah ini akan terselesaikan dalam waktu dekat dan kapal dapat melanjutkan pergerakannya dengan bendera Republik Islam Iran,” tambahnya.
Sementara itu pada 19 Juli, Pengawal Revolusi Iran menyita kapal tanker minyak Stena Impero yang berbendera Inggris di Selat Hormuz karena melanggar “aturan maritim internasional”. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan