Teheran, MINA – Pemerintah Iran memblokir akses terhadap aplikasi media sosial Instagram dan Telegram sebagai tindakan pengamanan selama berlangsungnya demonstrasi anti-pemerintah.
Media pemerintah Irib News mengutip sumber-sumber anonim mengatakan pada hari Ahad (31/12), media sosial di negara ini akan dibatasi untuk sementara, karena pemerintah memperingatkan demonstran jika hari-hari kerusuhan berlanjut.
“Dengan keputusan Dewan Keamanan Nasional, kegiatan Telegram dan Instagram untuk sementara dibatasi,” demikian laporan Irib News, tanpa menjelaskan lebih jauh. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Pavel Durov, CEO Telegram, mengatakan di Twitter bahwa Iran memblokir akses untuk sebagian besar orang Iran setelah demonstran menggunakan aplikasi pesan populer itu untuk merencanakan dan mempublikasikan demonstrasi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pengguna mengatakan pada hari Ahad bahwa mereka tidak bisa lagi mengakses aplikasi tersebut melalui jaringan ponsel, meski masih tersedia Wifi dan koneksi internet rumahan.
Sebelumnya pada hari Ahad, kantor berita Mehr melaporkan bahwa setidaknya dua demonstran meninggal pada Sabtu malam di Dorud, sebuah kota di Iran barat.
Mehr melaporkan, Habibollah Khojastepour, Wakil Gubernur Provinsi Lorestan, menyalahkan keberadaan aplikasi media sosial yang dianggap mencegah berakhirnya demonstrasi yang damai. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza