Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran Blokir Penerbangan ke Kurdistan Jelang Referendum

Rudi Hendrik - Ahad, 24 September 2017 - 23:38 WIB

Ahad, 24 September 2017 - 23:38 WIB

326 Views

Bendera Kurdistan Irak. (Foto: dok. Iraqi News)

Bendera Kurdistan Irak. (Foto: dok. Iraqi News)

Teheran, MINA – Iran mengatakan pihaknya telah memblokir semua penerbangan ke dan dari wilayah otonomi Kurdistan Irak atas permintaan pemerintah Baghdad.

Pernyataan pada Ahad (24/9) itu muncul sehari sebelum referendum kontroversial tentang kemerdekaan Kurdi dilaksanakan pada 25 September.

Referendum tersebut telah ditentang keras oleh Irak, Iran, Turki dan beberapa pemain kunci lainnya di wilayah tersebut.

“Atas permintaan pemerintah pusat Irak, semua penerbangan dari Iran ke Sulaymaniyah dan Erbil – serta semua penerbangan kami yang melalui wilayah udara Kurdistan – telah dihentikan,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Iran Keivan Khosravi. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

Khosravi mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena para pemimpin Kurdi tetap akan melanjutkan referendum.

Tidak jelas berapa lama larangan tersebut akan berlaku, tapi pemungutan suara referendum dilaksanakan pada Senin.

Pemerintah Teheran mengatakan, kemerdekaan untuk wilayah Kurdi berarti mengakhiri semua pengaturan perbatasan dan keamanan.

Sebelumnya pada Ahad, Pengawal Revolusi Iran memulai latihan militer di sepanjang perbatasan dengan Kurdistan Irak.

Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza

Pemerintah Iran dan Turki sama-sama takut akan dampak pemungutan suara terhadap populasi warga Kurdi di wilayah mereka yang cukup besar. (T/RI-1/RS1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Timur Tengah
Internasional
Internasional