Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IRAN BUKA PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR

Rudi Hendrik - Ahad, 24 Agustus 2014 - 05:43 WIB

Ahad, 24 Agustus 2014 - 05:43 WIB

938 Views

NUKLIR-IRAN-1024x640.jpg" alt="Pabrik pengayaan uranium Iran " width="347" height="217" /> Pabrik pengayaan uranium Iran (Gambar: Vahid Salemi/AP)

Teheran, 27 Syawwal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Kepala Badan Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengumumkan Sabtu (23/8), sebuah pabrik yang memproduksi uranium dioksida di level kurang dari lima persen telah dibuka di Esfahan, Iran Tengah.

Level itu sesuai dengan kesepakatan antara Teheran dengan P5+1 (lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB + Jerman).

Salehi mengatakan yang dikutip kantor berita nasional IRNA, kegunaan utama uranium diaksoda itu adalah untuk reaktor nuklir Bushehr di Iran Selatan, yang dikutip Ahram Online dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Berdasarkan perjanjian dengan P5 + 1 yang mulai berlaku pada bulan Januari, kami harus mengubah bagian dari uranium yang diperkaya kurang dari lima persen oksida,” kata Salehi.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Kesepakatan dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman – yang dikenal sebagai P5 + 1 – mendesak Iran untuk menurunkan kadar pengayaan setengah cadangan uranium yang tadinya 20 persen, diturunkan hingga 5 persen, dan setengah lainnya diubah jadi uranium oksida.

Langkah itu harus dilakukan sebagai imbalan atas pencabutan sebagian sanksi-sanksi negara Barat terhadap Teheran.

Pada 25 Agustus, pemerintah Teheran juga harus merespon Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atas tuduhan penelitian senjata nuklir selama satu dekade di masa lalu.

Namun Teheran membantah bahwa mereka ingin membuat senjata nuklir, dan menegaskan pihaknya sedang mengejar energi atom yang semata-mata untuk tujuan damai.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Sementara itu, beberapa perbedaan sudah menemukan titik temu, kecuali perbedaan pendapat tentang berapa banyak uranium Iran yang akan diizinkan untuk diperkaya dan pencabutan sanksi ekonomi internasional.

Sebuah pembicaraan babak baru antara Teheran dan P5 + 1 diharapkan bisa dilakukan sebelum pertemuan Majelis Umum PBB pada 16 September mendatang. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda