Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran dan Arab Saudi Tegaskan Kembali Komitmen Terhadap Perjanjian Beijing

Nur Hadis - Senin, 18 Desember 2023 - 17:09 WIB

Senin, 18 Desember 2023 - 17:09 WIB

10 Views

Beijing, MINA – Iran dan Arab Saudi menegaskan kembali komitmen untuk melaksanakan perjanjian normalisasi yang ditengahi Tiongkok, Perjanjian Beijing, yang menjadikan kedua negara membangun kembali hubungan diplomatik setelah memutuskan hubungan formal pada tahun 2016.

Dikutip dari Memo, Senin (18/12), pertemuan pertama Komite Tripartit Saudi-Tiongkok-Iran berakhir di ibu kota Tiongkok delapan bulan setelah perjanjian awal ditandatangani pada bulan Maret.

Pertemuan lanjutan dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Deng Li. Delegasi Saudi dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Waleed Al-Khereiji, dan delegasi Iran dipimpin oleh mitranya Dr. Ali Bagheri Kani.

Sesuai dengan Perjanjian Beijing, Riyadh dan Teheran berjanji untuk mengaktifkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada tahun 2001 dan perjanjian perdagangan, ekonomi dan investasi yang ditandatangani pada tahun 1998.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Menurut pernyataan tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengambil inisiatif untuk menjadi tuan rumah dan mensponsori pembicaraan antara delegasi dari Iran dan Arab Saudi untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan diplomasi.

Menurut Arab News, pembicaraan terbaru berkisar pada peningkatan hubungan antara Arab Saudi dan Iran, termasuk pembukaan kembali kedutaan besar kedua negara di Riyadh dan Teheran, serta pertemuan dan kunjungan bersama para menteri luar negeri kedua negara.

Ketiga negara juga menggunakan kesempatan ini untuk memperbarui seruan “penghentian segera operasi militer di Gaza” dan aliran “bantuan berkelanjutan” kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pejabat dari ketiga negara juga menyatakan keprihatinan mengenai situasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” menekankan “bahwa setiap pengaturan mengenai masa depan Palestina harus mencerminkan keinginan rakyat Palestina, mendukung hak mereka untuk mendirikan Negara mereka sendiri dan menentukan nasib mereka. (T/B03/P1)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Kolom
Indonesia
Kolom