Wina, 16 Ramadhan 1435/14 Juli 2014 (MINA) – Perundingan nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan nuklir dunia kemungkinan akan diperpanjang dari target akhir mereka pada 20 Juli, setelah pertemuan Wina gagal mencapai kesepakatan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerrydan rekan-rekan menteri luar negeri bertemu di ibukota Austria pada Ahad (15/7) untuk mencoba dan memajukan pembicaraan dengan Iran,di mana target waktu tinggal seminggu lagi, Al Jazeera yang dikutip MINA melaporkan, Senin.
Pertemuan itu bertujuan memperoleh kesepakatan untuk mengekang program nuklir Iran yang bisa beralih kepada pembuatan senjata atom.
Perundingan Wina dihadiri oleh wakil-wakil dari Inggris, Perancis, Jerman, Cina dan Rusia serta Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sumber pejabat yang mengetahui tentang perundingan mengatakan, perbedaan yang lebar masih menghalangi kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier mengatakan, bola ada di tangan “pengadilan Iran sekarang”.
“Sekarang sampai kepada Iran untuk memutuskan, apakah mereka mencari cara untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional atau ingin tetap dalam isolasi,” kata Steinmeier.
“Saya berharap sampai hari 20 Juli,cukup bagi Teheran dan pada akhirnya membuka jalan bagi kesepakatan. Bola ada di pengadilan Iran sekarang.”
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Fokus utama perundingan Ahad itu untuk memperkecil sengketa program pengayaan uranium Iran.
Perpanjangan pembicaraan akan memberikan lebih banyak waktu untuk menegosiasikan kesepakatan yang akan membatasi ruang lingkup program tersebut.
Sebelum pertemuan yang diselenggarakan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, Kerry mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa kesenjangan yang masih sangat signifikan masih.
“Sangat penting untuk memastikan bahwa Iran tidak akan mengembangkan senjata nuklir dan program mereka adalah damai. Itulah alasan kita di sini berusaha untuk mencapainya.”
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Namun diplomat dari Cina dan Rusia mengirim pejabat berpangkat rendah untuk negosiasi, sebuah langkah yang bisa mencerminkan pandangan mereka bahwa perpanjangan itu tidak dapat dihindari. (T/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza