Teheran, MINA – Iran pada hari Senin (28/6) mengutuk serangan udara AS terhadap milisi bersenjata yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah, Ahad (27/6) dengan mengatakan serangan itu mengacaukan keamanan regional.
Saeed Khatibzadeh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan pemerintahan Joe Biden AS saat ini “mengikuti pendekatan mantan pemerintahan Donald Trump,” Anadolu melaporkan.
“Tentu saja apa yang dilakukan Amerika Serikat adalah mengganggu keamanan di kawasan itu, dan salah satu korban gangguan ini adalah Amerika Serikat sendiri,” kata Khatibzadeh dalam konferensi pers di Teheran.
“AS harus memperbaiki kebijakannya dan berhenti menciptakan krisis dan masalah bagi masyarakat di kawasan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Empat anggota Kataib Sayyid Al-Shuhada, sebuah faksi dari milisi Hashd Al-Shaabi, tewas dalam serangan udara AS di wilayah perbatasan Irak-Suriah pada hari Ahad (27/6).
Pemerintah Irak juga mengutuk dan mengecam serangan-serangan AS itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Irak.
“Kami mengutuk dan menolak serangan AS di perbatasan Irak-Suriah tadi malam. Ini adalah pelanggaran yang terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional di bawah semua perjanjian internasional,” kata Yahya Rasul, Juru Bicara Militer Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi , dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu sebelumnya pada hari Senin, Juru Bicara Pentagon (Kementerian Pertahanan) AS John Kirby mengatakan, AS melancarkan serangan udara yang ditargetkan “terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, sikap Presiden Biden telah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS. Karena adanya serangkaian serangan kelompok-kelompok didukung Iran yang menargetkan kepentingan AS di Irak, Presiden mengarahkan tindakan militer lebih lanjut untuk mencegah serangan semacam itu,” kata Kirby.
Lokasi-lokasi militer yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Baghdad baru-baru ini diserang roket, yang dituding Washington dilakukan oleh faksi-faksi bersenjata Syiah yang terkait dengan Iran. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata