Iran dan Saudi Sepakat Perlu Akhiri Kejahatan Perang terhadap Palestina

Teheran, MINA – Iran dan Arab Saudi menyatakan sepakat untuk mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina.
Mohammad Jamshidi, Wakil Kepala Staf Urusan Politik Kepala Eksekutif Iran, menulis dalam pesan di X bahwa pernyataan tersebut dibuat pada Rabu (11/10) dalam panggilan telepon pertama yang dilakukan antara Presiden Ebrahim Raeisi dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Press TV melaporkan.
Menjelaskan lebih lanjut isi percakapan antara Raeisi dan bin Salman, Jamshidi mengatakan, “…keduanya sepakat tentang perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina.”
Komentar tersebut muncul setelah gerakan perlawanan di Jalur Gaza memulai operasi militer terbesar mereka melawan Israel pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan penghancuran yang dilakukan rezim pendudukan terhadap warga Palestina selama puluhan tahun.
Dengan nama sandi Operasi Al-Aqsa Flood, operasi tersebut menewaskan sedikitnya 1.200 tentara dan pemukim Israel, dan menyebabkan banyak di antara mereka disandera oleh kelompok perlawanan.
Israel menanggapi operasi Palestina dengan melancarkan perang “panjang” terhadap Gaza, yang mana Israel telah mengerahkan 300.000 tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perang Israel telah menewaskan sedikitnya 1.100 warga Palestina, termasuk 326 anak-anak, dan melukai 5.339 lainnya.
Operasi militer tersebut telah menyaksikan rezim tersebut meratakan seluruh distrik dan menampilkan penggunaan amunisi fosfor putih yang dilarang terhadap lingkungan padat penduduk.
Awal pekan ini, Menteri Urusan Militer Israel Yoav Gallant mengumumkan “blokade total” untuk menghentikan makanan dan bahan bakar mencapai Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin mengatakan dia “sangat tertekan” dengan pengumuman Israel mengenai blokade total. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)