Teheran, 25 Syawwal 1436/ 11 Agustus 2015 (MINA) – Akibat dari kesepakatan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan pemerintah Iran sepakat mengakhiri konflik selama 14 tahun silam atas ekspor gas alam ke negara Teluk itu, Al-Khaleejonline melaporkan, Ahad.
Pada Juli lalu, negara anggota P5 + 1 (Amerika, Rusia, China, Prancis, Inggris + Jerman), telah mencapai kesepakatan dengan Iran atas program nuklirnya yang akan mengarah pada pengurangan sanksi internasional pada ekspor Teheran.
Berdasarkan laporan kantor berita Iran Fars, kedua negara sepakat membicarakan tentang ekspor gas bumi Iran ke UEA.
Pada bulan Februari seorang pejabat pada sektor minyak dan gas Teheran, tengah melakukan perundingan dengan Perusahaan UEA Al-Helal untuk membangkitkan kembali kesepakatan gas yang pernah tercapai pada 2001. demikian laporan Middle East Monitor (Memo) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sumber rahasia setempat mengatakan, kesepakatan dengan Emirates adalah mungkin.
“Ini adalah hasil lebih baik untuk kedua belah pihak,” kata mereka. Ia mencatat, kesepakatan nuklir membuka pintu untuk mengakhiri konflik.
Meski sumber tersebut mengklaim bahwa suasana di ruang negosiasi adalah positif, namun mereka menyebutkan belum ada hasil atau tanggal pelaksanaan kesepakatan keduanya.
UEA memiliki cadangan gas alam keenam terbesar di dunia dan merupakan produsen gas terbesar ke-16, tetapi sebagian besar produksinya telah diekspor sejak tahun 1970-an.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tapi sekarang kekurangan gas yang diperkirakan mencapai 450 miliar meter kubik setiap tahun. Sehingga harus mengimpor gas kekurangannya antara lain dari Qatar. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata