Teheran, 10 Jumadil Akhir 1437/18 Maret 2016 (MINA) – Seorang pejabat senior Iran menyatakan, bantuan kemanusiaan harus segera dikirim ke kota-kota yang dilanda konflik Suriah seperti Kafriya dan Fu’ah di Provinsi Idlib, yang tetap dikepung oleh 0posisi tertentu.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian, menyampaikan hal ini Jumat, dalam pembicaraan tilpon dengan utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, yang sedang berada di Jenewa menghadiri perundingan damai Suriah.
Utusan Khusus PBB mengatakan, PBB akan berusaha meningkatkan bantuan kemanusiaan seperti yang diminta Iran.
Amir-Abdollahian juga memuji tawaran utusan PBB itu untuk memecahkan krisis Suriah melalui pendekatan politik dan menekankan pentingnya dialog intra Suriah. Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Lebih lanjut Wakil Menteri Iran itu mengkritik upaya oleh beberapa tokoh oposisi tertentu yang menghadiri pembicaraan Jenewa, dan mengatakan langkah tersebut akan merugikan proses politik di Suriah.
Dalam pembicaraan tilpon itu, Utusan Khusus PBB de Mistura, memuji perjuangan Iran melawan terorisme di Suriah dan dukungannya untuk mencapai solusi politik bagi konflik di negara Arab.
Ia menambahkan, PBB akan melakukan upaya lebih banyak untuk mengirim bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah.
‘Pembicaraan Berguna’
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari mengapresiasi delegasi Pemerintah Suriah untuk perundingani.
Jumat adalah sesi terakhir perundingan antara delegasi pemerintah Suriah dengan de Mistura, pembicaraan terfokus pada kertas posisi pemerintah “Elemen-elemen dasar dari sebuah solusi politik” untuk keluar dari krisis.
“Persetujuan atas usulan ini yang kita disebut elemen dasar akan dapat membawa pada dialog Suriah-Suriah yang serius dan akan memberikan kontribusi pada pembangunan negara kita Suriah.”
“Menyetujui prinsip-prinsip ini akan membuka dialog serius di bawah kepemimpinan Suriah tanpa campur tangan asing dan tanpa prasyarat,” Ja’afari mengatakan kepada wartawan setelah sesi terpanjang pembicaraan sejauh ini.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Pembicaraan damai yang dimedasi PBB, bertujuan untuk menyelesaikan krisis lima tahun di Suriah, dilanjutkan di Jenewasejak 14 Maret lalu.
Putaran pertama diskusi dihentikan pada 3 Februari setelah oposisi menolak untuk melanjutkan pembicaraan.
Suriah telah bergulat dengan militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Lebih dari 470.000 orang telah tewas dalam lima tahun terakhir kekacauan di Suriah, menurut laporan Februari oleh Suriah Pusat Penelitian Kebijakan. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Julani Sampaikan Pidato Kemenangan