New York, MINA – Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Sa’eed Iravani mengatakan, otoritas sementara Suriah harus mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan keamanan warga sipil di Latakia dan Tartus.
Iravani menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang “Situasi di Timur Tengah: (Suriah)” pada Selasa (25/3). IRNA melaporkan.
Dalam pidatonya, Iravani mengeklaim telah terjadi pembunuhan massal warga sipil, khususnya terhadap kalangan Alawi pendukung Bashar Assad di Latakia dan Tartus sejak 6 Maret.
“Pemerintah sementara harus mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri semua kekerasan, melindungi warga sipil, dan memastikan akses kemanusiaan tanpa hambatan. Semua hak masyarakat harus dihormati dan dijamin,” katanya.
Baca Juga: Saudi Peringatkan Calon Jamaah Haji soal Penyalur Haji Ilegal
Dia mengungkapkan bahwa Iran menyambut baik pernyataan Presiden Dewan Keamanan pada 14 Maret lalu, yang mengutuk keras dugaan pembantaian di wilayah pesisir Suriah dan menyerukan penyelidikan yang cepat, kredibel, transparan, independen, dan menyeluruh.
“Pemerintah sementara harus memastikan akuntabilitas penuh dan segera membawa para pelaku ke pengadilan,” tegasnya.
Sebelumnya pada 9 Maret, Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa berjanji untuk melakukan investigasi atas dugaan terjadinya pembunuhan massal terhadap warga sipil Alawit di kota-kota pesisir.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban, dengan tegas dan tanpa keringanan, siapa pun yang terlibat dalam pertumpahan darah warga sipil… atau yang melampaui kewenangan negara,” kata Sharaa dalam sebuah video yang diunggah oleh kantor berita negara SANA.
Baca Juga: BP Haji Beri Respon Saudi Tangguhkan Sementara Visa Umrah Jelang Musim Haji
Pertempuran antara pasukan keamanan pemerintah baru dan loyalis pemerintah sebelumnya meletus pada 6 Maret, setelah ketegangan sebelumnya, dan meningkat menjadi pembunuhan massal yang dilaporkan.
Pertempuran itu telah menewaskan 231 anggota pasukan keamanan dan 250 pejuang pro-Assad, menurut lembaga pemantau, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 1.311 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OKI Kecam Keputusan Israel Tutup Enam Sekolah UNRWA di Yerusalem