Iran Dituduh Bajak Demonstrasi Basrah yang Guncang Irak

, MINA – Setelah sepekan terjadinya kekerasan dan pertumpahan darah di kota terbesar kedua Irak, Basrah, dituduh telah membajak demonstrasi.

Sabtu (8/9) pagi, penemuan empat mayat yang dibuang di sebuah jalan di pusat Basrah telah mengirimkan gelombang kejut. Keempat orang itu diidentifikasi sebagai pengikut Muqtada Al-Sadr, ulama kuat Irak yang memenangkan pemilu Irak dan telah mendalangi koalisi anti-Iran.

Dua dari korban tewas telah berpartisipasi dalam protes terhadap layanan buruk dan korupsi di provinsi yang menyediakan sebagian besar minyak Irak.

Namun, demonstrasi itu beralih ke dalam bentrokan yang kacau menewaskan sedikitnya 12 orang. Konsulat Iran dan bangunan politik lainnya dibakar dan Irak menghadapi krisis politik dan keamanan terbaru setelah perang melawan ISIS (Islamic State).

Pejabat keamanan dan tokoh-tokoh terkemuka di Basrah mengatakan kepada Arab News, protes telah dibajak untuk memberikan perlindungan bagi konflik politik dan bersenjata antara pesaing pro dan anti-Iran.

Sumber-sumber keamanan juga menuduh Iran berusaha menabur kekacauan, mengganggu ekspor minyak dan membuka jalan bagi pemerintahan di Baghdad yang mendukung Teheran.

Gelombang kedua sanksi Amerika Serikat terhadap Iran akan mulai berlaku pada November yang menargetkan ekspor minyak Iran yang ekonominya sedang sakit.

Para pemimpin dan pejabat keamanan Syiah mengatakan bahwa Iran berusaha mendorong pertempuran antara faksi-faksi untuk mengacaukan Basra, karena provinsi itu bisa menjadi sumber minyak mentah yang akan membuat kekurangan di pasar global ketika ekspor Iran terganggu.

“Intelijen kami menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menyeret faksi Syiah ke pertempuran satu sama lain di Basrah,” kata seorang pejabat keamanan nasional senior dengan status anonim.

“Ini semua tentang pemblokiran ekspor minyak, jadi mereka harus mengambil Basrah dari kendali Baghdad untuk mencapai tujuan itu. Belum ada detail yang jelas sejauh ini, tetapi kami telah menghubungkan garis,” katanya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.