Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, negaranya mendukung gencatan senjata yang sedang berlangsung di Yaman.
Ia menyebutnya sebagai pendahulu potensial untuk pembentukan perdamaian berkelanjutan di negara yang dilanda perang itu.
Diplomat tinggi tersebut membuat pernyataan di Teheran pada Ahad (11/9) dalam pertemuan dengan Mohammed Abdul-Salam, juru bicara Ansarullah Yaman, yang menguasai Ibu Kota Yaman dan sebagian negeri, Press TV melaporkan.
“Republik Islam selalu menyuarakan dukungannya untuk [mewujudkan] tuntutan dan keinginan rakyat Yaman,” kata Amir-Abdollahian.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ia juga menyatakan harapan untuk penghapusan total blokade yang telah diberlakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Yaman, negara termiskin di dunia Arab sejak 2015.
Kerajaan Saudi melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman pada bulan Maret tahun itu, bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata, logistik, dan politik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Tujuannya adalah untuk memasang kembali pemerintahan mantan Presiden Yaman yang bersahabat dengan Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi, dan menghancurkan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan yang fungsional.
Sementara koalisi yang dipimpin Saudi telah gagal memenuhi salah satu tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Gencatan senjata yang ditengahi PBB mulai berlaku pada bulan April antara Koalisi dan Ansarullah. Gencatan senjata telah diperpanjang dua kali sejak itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama