Teheran, 9 Jumadil Awwal 1438/7 Februari 2017 (MINA) – Iran akan menerima bagian akhir dari pengiriman 149 ton uranium dari Rusia sebagai bagian dari kesepakatan nuklir dengan negara-negara kekuatan dunia.
“Pengiriman pertama tiba pada tanggal 26 Januari dengan pesawat dan yang terakhir akan tiba besok, Selasa,” kata Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi, Senin (6/2), kantor berita Fars memberitakan.
Berdasarkan kesepakatan nuklir yang ditandatangani dengan kekuatan dunia pada bulan Juli 2015, Iran memiliki hak untuk memperkaya uranium ke tingkat 3,5 persen dan menjualnya di luar negeri, sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan program nuklir sipil (tidak untuk kepentingan persenjataan militer).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Adapun senjata nuklir membutuhkan uranium yang diperkaya menjadi sekitar 80 persen.
Dengan pengiriman terbaru itu, Salehi mengatakan bahwa Iran telah mengimpor 359 ton uranium terkonsentrasi yang juga dikenal dengan nama yellow cake, sejak kesepakatan nuklir mulai berlaku pada Januari 2016. Demikian Nahar Net memberitakan.
Berdasarkan kesepakatan itu, Iran diperbolehkan untuk menjalankan di sekitar 5.000 “IR-1” sentrifugal dan telah menguji model yang lebih canggih yang dapat menghasilkan jumlah yang lebih besar dari uranium yang diperkaya, semua di bawah pengawasan ketat dari badan atom PBB. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata