Teheran, MINA – Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa (30/3) bersumpah, untuk melanjutkan ekspor minyak meskipun ada sanksi Amerika Serikat (AS).
Pekan lalu, Washington mengumumkan akan mengakhiri keringanan sanksi bagi negara-negara yang mengimpor minyak dari Iran, Anadolu Agency melaporkan.
“Kami menjadi sasaran sanksi kejam dan ilegal oleh AS, yang terutama memengaruhi pekerja, kelompok menengah dan berpenghasilan rendah,” kata Rouhani dalam pidato upacara yang diadakan pada kesempatan Pekan Buruh di ibukota Teheran.
Presiden Iran menyarankan pengurangan ketergantungan pada pendapatan minyak dan peningkatan industri nasional non-minyak, untuk mengatasi sanksi ekonomi.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Upaya AS untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi nol adalah keputusan yang salah dan keliru, kami tidak akan membiarkan keputusan ini diimplementasikan,” ujarnya.
“Amerika akan melihat Iran terus mengekspor minyak,” tegasnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada November setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 antara Teheran, Washington, dan lima negara lainnya.
Pemerintah kemudian mengumumkan akan memberikan keringanan 180 hari, yang disebut Pengecualian Pengurangan Signifikan (SRE), kepada delapan negara untuk membantu mereka menghentikan pasokan minyak Iran, termasuk Cina, Yunani, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Turki. (T/Ast/P2)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)