Teheran, 28 Syawwal 1435/24 Agustus 2014 (MINA) – Garda Revolusi elit Iran mengklaim telah menembak jatuh pesawat tak berawak (drone) siluman Israel di atas situs pengayaan uranium Natanz di pusat Iran, Ahad (24/8).
Garda Revolusi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pesawat tak berawak itu mencoba menembus situs, kantor berita nasional ISNA melaporkan.
“Pesawat yang jatuh itu jenis siluman, bermaksud menembus batas area nuklir di Natanz, tapi menjadi dihantam rudal sebelum berhasil memasuki daerah tersebut,” lapor ISNA, pada laman Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Tindakan ini menunjukkan petualangan baru rezim Zionis. Garda Revolusi dan angkatan bersenjata lainnya berhak menanggapi tindakan ini,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Namun militer Israel tidak mengomentari laporan tersebut.
Natanz adalah situs pengayaan uranium utama Iran. Program nuklir Iran telah menjadi target upaya spionase dan sabotase di masa lalu. Pada tahun 2010, disebutkan virus Stuxnet mengganggu pengoperasian ribuan sentrifugal, komponen kunci dalam produksi bahan bakar nuklir di Natanz.
Iran mengatakan serangan virus komputer lain merupakan bagian dari upaya terpadu dari Israel, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk melemahkan program nuklir Teheran melalui operasi rahasia.
Israel tidak pernah berkomentar tentang tuduhan itu, tetapi secara luas diyakini telah terlibat dalam serangan virus Stuxnet.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Sejak itu, Iran juga mengatakan telah menemukan bahan peledak ukuran mini ditanam di sentrifugal, tetapi dapat dijinakkan sebelum meledak.
Teheran mengatakan, pihaknya juga berhasil menangkap beberapa pesawat tak berawak AS yang melanggar wilayah udara negara itu di masa lalu. Pada tahun 2011, Iran mengatakan pihaknya menangkap mata-mata canggih CIA jenis drone RQ-170 Sentinel dan kemudian dirakit ulang oleh Iran. (T/P001/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai