Teheran, MINA – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, perang di Gaza membuktikan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim Israel akan menghasilkan kerugian bagi perdamaian.
“Normalisasi hubungan dengan rezim Zionis telah berubah menjadi pertaruhan pada pihak yang kalah,” kata Raisi pada hari Rabu (3/4) saat berpidato di pertemuan virtual para pemimpin perlawanan.
“Saat ini, rencana perdamaian telah tercatat dalam arsip sejarah, dan implementasi rencana apa pun tanpa kehadiran warga Palestina tidak mungkin dilakukan,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Iran, IRNA.
Para pemimpin front perlawanan dari Iran, Irak, Lebanon, dan Yaman mengadakan pertemuan melalui video menjelang Hari Quds Internasional untuk membahas agresi Israel di Jalur Gaza dan sekitarnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Raisi menekankan, kekejaman di Gaza, di mana hampir 33.000 warga Palestina telah terbunuh selama enam bulan terakhir, telah membuktikan rezim Israel tidak terikat oleh “prinsip moral” apa pun.
“Berkat keberanian rakyat Palestina, hari ini menjadi jelas bagi semua orang bahwa rumah tipis rezim Zionis lebih lemah dari jaring laba-laba,” katanya.
“Setiap hari sepanjang tahun, selama pendudukan Palestina masih berlanjut, adalah Hari Quds,” kata Raisi.(T/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon