Teheran, MINA – Iran pada Senin (12/6) mengatakan telah melanjutkan pembicaraan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat melalui Kesultanan Oman mengenai kesepakatan nuklir, dan kemungkinan pertukaran tahanan.
Program nuklir Iran telah lama menjadi subjek pengawasan dari kekuatan Barat, mengakibatkan sanksi yang melumpuhkan perekonomian negara.
“Kami menyambut upaya pejabat Oman dan kami bertukar pesan dengan pihak lain melalui mediator ini atas pencabutan sanksi AS,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani, Senin (12/6), Arab News melaporkan.
“Kami tidak pernah menghentikan proses diplomatik,” tambahnya, dan menekankan bahwa pembicaraan itu bukanlah rahasia.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Kesepakatan tahun 2015 memberikan keringanan sanksi yang sangat dibutuhkan Teheran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya sebelum penarikan sepihak Amerika Serikat pada tahun 2018.
Dalam beberapa hari terakhir, kedua negara itu telah membantah laporan media bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan. kesepakatan sementara untuk menggantikan kesepakatan 2015.
Hubungan diplomatik antara Teheran dan Washington memburuk pada 1980 setelah revolusi Islam 1979 yang dipimpin oleh pemimpin tertinggi pertama Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 sejauh ini gagal membuahkan hasil. (T/R6/P2)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Mi’raj News Agency (MINA)