New York, MINA – Pemerintah Iran mengatakan, kelanjutan perjanjian nuklirnya dengan kekuatan dunia tergantung pada dijadwalkan berakhirnya embargo senjata PBB pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Sementara di sisi lain, Amerika Serikat (AS) berusaha memperpanjang embargo.
“Jadwal untuk penghapusan pembatasan senjata yang tercantum dalam Resolusi 2231 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kompromi yang dimenangkan dengan susah payah,” kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada sesi Dewan Keamanan PBB (DK PBB), merujuk pada resolusi yang merestui Kesepakatan 2015 yang ditandatangani untuk mengekang kegiatan nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
“Setiap upaya untuk mengubah atau mengubah jadwal yang disepakati, sama saja dengan merusak Resolusi 2231 secara keseluruhan,” kata Zarif, demikian yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Komentarnya dibuat setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak badan PBB untuk memperpanjang embargo terhadap Iran.
Washington telah mengedarkan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan yang bertujuan memperpanjang iran/">embargo senjata Iran tanpa batas waktu, tetapi Rusia dan Cina telah memberi isyarat oposisi terhadap tindakan AS. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata