Teheran, 4 Muharram 1436/28 Oktober 2014 (MINA) – Iran berniat memproduksi sekitar 5.000 megawatt listrik melalui sumber energi terbarukan dalam waktu lima tahun ke depan, Kementerian Minyak Iran mengatakan.
Iran meningkatkan investasi dalam energi, seiring dengan perundingan nuklir dan pelonggaran sanksi Barat terhadap negara itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Pejabat Iran mengatakan, sejumlah kontrak juga telah ditandatangani untuk pembangunan pembangkit listrik yang menghasilkan 7.000 megawatt listrik dari gas alam, dan 1.000 megawatt dari angin dan tenaga surya.
Energi terbarukan merupakan alternatif terbaik dalam mengolah energi. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global, karena energi yang didapatkan berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti sinar matahari, angin, air yang mengaliri, dan geothermal.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penggunaan angin dan tenaga surya akan menggandakan produksi energi bersih, yang saat ini berada pada satu persen.
Gas alam merupakan pangsa terbesar dalam produksi listrik pada hampir 70 persen. Minyak adalah sumber terbesar kedua untuk produksi listrik.
Iran memproduksi 10.000 megawatt listrik dari pembangkit listrik tenaga air, yang mewakili sekitar lima persen dari total produksi listrik. (T/P001/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)