Teheran, MINA – Pemerintah Iran memuji Aaron Bushnell, seorang anggota aktif Angkatan Udara AS yang melakukan pembakaran diri sebagai protes terhadap operasi genosida Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani mengatakan, aksi itu adalah suara kebangkitan hati nurani di Amerika Serikat.
Pernyataan Kan’ani itu disampaikan dalam unggahan di X pada Selasa (27/2). Press TV melaporkan.
Bushnell membakar dirinya sendiri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C., sebagai bentuk protes terhadap dukungan pemerintah AS terhadap perang Israel di Gaza.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Bakar diri yang dilakukan Aaron Bushnell, seorang perwira Angkatan Udara AS, sebagai protes terhadap kejahatan Zionis yang terus berlanjut di Gaza, menunjukkan betapa hati nurani AS yang terbangun merasa malu atas dukungan pemerintah mereka terhadap genosida warga Palestina,” kata Kan’ani.
“Tangisan Bushnell adalah suara keras kebangkitan hati nurani AS terhadap keterlibatan pemerintah dalam genosida Palestina,” katanya.
Penerbang berusia 25 tahun itu mengenakan pakaian militer AS pada hari Ahad (25/2) saat ia membakar dirinya sendiri setelah menyiram dirinya dengan cairan yang mudah terbakar.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya hendak melakukan aksi protes ekstrem, tapi dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, itu tidak ekstrem sama sekali,” ujarnya dalam video yang dibuatnya sambil berjalan di depan Kedutaan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Inilah yang diputuskan oleh kelas penguasa sebagai hal yang normal. Bebaskan Palestina.”
Bushnell dilalap api selama kurang lebih satu menit sebelum petugas penegak hukum memadamkan api.
Pada Desember tahun lalu, seorang perempuan pengunjuk rasa juga melakukan aksi bakar diri di luar gedung konsulat Israel di Atlanta sambil memegang bendera Palestina, yang oleh polisi AS digambarkan sebagai “tindakan protes politik yang ekstrem.”
Pengunjuk rasa tersebut menderita luka bakar tingkat tiga di sekujur tubuhnya, dan pihak berwenang menolak untuk menyebutkan nama dan usianya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)