Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran: Putusan Pengadilan 11/9 AS “Ejekan Terhadap Hukum Internasional”

Rudi Hendrik - Selasa, 29 Mei 2018 - 10:49 WIB

Selasa, 29 Mei 2018 - 10:49 WIB

10 Views

Serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. (Gambar: dok. Press TV)

Teheran, MINA – Pemerintah Iran mengecam keras putusan pengadilan New York yang menyerukan kepada Teheran untuk membayar sejumlah besar uang kepada para korban serangan 11/9 (11 September).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qassemi pada Senin (28/5) mengatakan, “keputusan seperti itu tidak hanya mengejek sistem hukum internasional, tetapi juga orang-orang Amerika.”

“Masalah putusan ilegal tersebut adalah pelanggaran keras terhadap komitmen internasional, hukum dan prosedur yang diterima yang menyerukan kekebalan hukum dari pemerintah,” kata Qassemi, demikian Press TV melaporkan.

Dia menambahkan bahwa negaranya memiliki semua hak hukumnya untuk melawan putusan itu.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Qassemi menekankan bahwa Teheran menolak putusan ekstra-teritorial dan melanggar hukum yang dikeluarkan tanpa kehadiran Iran.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa pengadilan AS tidak memiliki bukti keterlibatan Iran dalam insiden 2001.

Putusan itu dikeluarkan oleh hakim federal Manhattan George Daniels pada awal Mei lalu.

Gugatan menuding bahwa Iran memberikan bantuan teknis, pelatihan dan perencanaan untuk operasi Al-Qaeda yang melakukan serangan.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Investigasi resmi atas serangan itu, yang dikenal dengan nama Laporan Komisi 11/9, mengatakan bahwa Iran tidak memainkan peran langsung.

Gugatan itu tidak terkait dengan kasus yang diajukan terhadap Arab Saudi, yang keluarga korban 11/9 mengatakan telah memberikan dukungan langsung untuk para penyerang.

Lima belas pembajak 11 September adalah warga Arab Saudi, dua orang Uni Emirat Arab, dan sisanya orang Mesir dan Lebanon. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda