Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran Rancang Kapal Selam Penghancur Seberat 6.000 Ton

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 5 April 2020 - 11:56 WIB

Ahad, 5 April 2020 - 11:56 WIB

27 Views

Teheran, MINA – Angkatan Laut Iran merancang proyek pembuatan kapal selam penghancur seberat 6.000 ton, pernyataan Laksamana Muda Amir Rastegari, Kepala Organisasi Industri Kelautan Kementerian Pertahanan Iran.

Kapal selam raksasa merujuk pada kapal ukuran normal di angkatan laut lain. Iran berpengalaman membangun kapal selam dengan Kelas Fateh 527 ton yang menjadi prestasi utama kami,” ujarnya, seperti disebutkan Forbes, Sabtu (4/4).

Menurutnya, kapal selam jenis baru itu lebih besar dari yang lain, dan lebih mirip dengan tiga kapal selam kelas Kilo buatan Rusia.

Iran juga telah membangun sejumlah kapal selam lebih kecil, termasuk kelas Nahang (paus) dan produksi massal kelas IS-120 Ghadir. Ghadir didasarkan pada desain MS-29 Yono Korea Utara, jenis yang diyakini mampu menenggelamkan kapal perang Cheonan Korea Selatan pada tahun 2010.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Ukuran lebih besar akan memungkinkan lebih banyak senjata untuk dibawa, sonar yang lebih kuat dan patroli yang lebih lama.

Kapal selam Iran dilengkapi dengan torpedo kelas berat buatan lokal dan rudal anti-kapal. Meskipun demikian, kecil kemungkinan mereka membawa torpedo super ‘Hoot’, lanjutnya.

Rastegari  menambahkan, ada pembicaraan tentang Iran membangun kapal selam bertenaga nuklir. Ia berkeyakinan Iran memiliki kemampuan untuk melakukannya, tetapi saat ini belum direncanakan.

Tipe baru akan didukung tenaga konvensional, dengan memiliki mesin diesel. Saat berada di bawah air, ia akan didorong oleh baterai berat.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Iran juga telah membangun perusak kelas “’Moudge,’ denga bobot 1.500-2.000 ton, setara dengan fregat ringan berdasarkan standar internasional.

“Pembangunan kapal perusak ini akan berjalan dalam satu tahun,” lanjutnya, di tengah tantangan keuangan dan kesehatan menghadapi wabah Covid-19. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Asia
Timur Tengah