Teheran, MINA – Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran telah merilis laporan pertamanya mengenai aspek dan alasan di balik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raeisi dan delegasi yang menyertainya, menyebabkan semuanya wafat.
Laporan tersebut dirilis pada Kamis (23/5), menyoroti insiden hari Ahad (19/5), di mana Raeisi dan rombongan, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, wafat setelah pesawat yang membawa mereka jatuh di barat laut Iran.
Sebuah tim investigasi yang bertugas memeriksa insiden tersebut telah dikirim ke lokasi kecelakaan pada hari Senin, kata laporan itu.
Tim tersebut, tambahnya, telah berhasil mengumpulkan “sebagian besar” informasi yang diperlukan untuk menyelidiki unsur-unsur yang mungkin berkontribusi terhadap insiden tersebut.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Helikopter yang membawa para pejabat tersebut jatuh saat terbang di sepanjang rute yang telah direncanakan sebelumnya, pesawat tersebut tidak menyimpang dari jalurnya, kata laporan itu.
Helikopter tersebut terbakar setelah jatuh di daerah pegunungan, kata laporan itu, dan mengungkapkan bahwa sisa puing-puing tidak memiliki lubang peluru atau tanda-tanda dampak serupa.
Menurut laporan tersebut, lokasi kecelakaan ditemukan oleh kendaraan udara tak berawak Iran pada pukul 05:00 (waktu setempat) pada Senin, dan dicapai oleh tim pencari tidak lama kemudian.
Komunikasi yang terjadi sebelum insiden antara pesawat dan petugas kontrol di darat tidak mengandung konten yang “mencurigakan”, katanya.
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Staf Umum mengatakan, negara tersebut akan diberitahu tentang temuan tindak lanjut pada waktunya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah