Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, pemulihan hubungan antara Iran dan saudi/">Arab Saudi bukan hanya “kesepakatan taktis”, kedua negara telah sepakat untuk mengembangkan hubungan ekonomi dan komersial bilateral.
Dikutip dari Press TV pada Rabu (31/5), Abdollahian membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar harian Prancis Le Figaro yang diterbitkan pada Senin, mengenai dimulainya kembali hubungan antara kedua negara.
“Dalam kebijakan luar negeri pemerintah [Iran] saat ini, hubungan dengan tetangga kami adalah prioritas,” katanya, seraya menambahkan bahwa inilah mengapa Iran mengadakan negosiasi keamanan selama beberapa bulan di Baghdad dan Oman.
Menteri Luar Negeri Iran melanjutkan dengan mengatakan, akhirnya selama kunjungan Presiden China ke saudi/">Arab Saudi, sebuah ide yang kuat diajukan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Hasilnya adalah mediasi China yang memungkinkan untuk mengambil langkah tegas antara Teheran dan Riyadh, tambahnya.
“Kami tidak menganggap pemulihan hubungan ini sebagai kesepakatan taktis,” tegasnya.
Pada 10 Maret, setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China, Iran, dan saudi/">Arab Saudi setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan tujuh tahun setelah hubungan mereka terputus.
Abdollahian menambahkan, pemerintah Saudi kini telah menempatkan realisasi proyek-proyek ekonomi sebagai prioritas.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pada April lalu, Iran dan saudi/">Arab Saudi berencana membentuk kamar dagang bersama untuk meningkatkan perdagangan bilateral hampir sebulan setelah mereka mencapai kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka. (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun