Teheran, MINA – Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyed Abbas Mousavi menyesalkan apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” yang diusulkan oleh AS dan menyebutnya sebagai “Pengkhianatan Abad Ini”.
Mousavi mengecam rencana perdamaian yang diumumkan Donald Trump sebagai pengkhianatan terhadap rakyat Palestina dan umat Islam. Ia menyerukan kepada negara-negara di kawasan dan dunia untuk menentangnya.
Ia juga menyatakan kesiapan Teheran bekerja sama dengan negara-negara kawasan untuk menggagalkan alur besar terhadap komunitas Islam tersebut, demikian Eurasia Review melaporkan, Kamis (30/1).
“Wilayah Palestina adalah milik rakyat Palestina. Rezim Zionis adalah perebut, dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Palestina adalah dengan mengadakan referendum di antara penduduk utama tanah Palestina, dan rencana jahat mereka ditakdirkan untuk dikalahkan,” ujarnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dari sudut pandang Iran, masalah Palestina dan kota suci Al-Quds adalah masalah utama dunia Islam, lanjutnya.
“Sayang sekali bahwa negara-negara Islam tertentu telah mengabaikan penyebab jatuhnya masa depan dan martabat umat Islam. Justru menggantikan musuh sebagai teman dan kehilangan pandangan terhadap lebih dari 70 tahun kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh rezim Zionis,” katanya.
“Mengingat urgensi dan pentingnya masalah Palestina dan rancangan besar berkedok Kesepakatan Abad Ini, Iran siap terlepas dari ketidaksetujuan dengan sejumlah negara kawasan, untuk bekerja sama dengan negara-negara mana pun demi kepentingan persatuan dunia Islam dan untuk melawan rencana besar yang telah mengancam kedaulatan umat Islam,” tambahnya. (T/RS2/)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)