Teheran, MINA – Iran mengecam tuduhan Amerika Serikat (AS) tentang serangan terhadap kapal tanker di Teluk sebagai “konyol” dan “berbahaya”.
AS menuduh Iran berada di belakang serangan terhadap dua tanker di dekat Selat Hormuz, demikian Al Jazeera melaporkan.
Kapal Kokuka milik Jepang dan Front Altair milik Norwegia rusak pada Kamis pagi ketika mereka meninggalkan Teluk Oman. Itu adalah insiden kedua dalam empat pekan yang membuat harga Brent naik dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Pejabat AS pada Kamis (13/6) malam merilis sebuah video kasar yang mereka katakan menunjukkan kru kapal Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) bersiap menyerang kapal Kokuka untuk memasang ranjau di lambung kapal, beberapa jam setelah serangan yang diduga terjadi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Perilisan rekaman hitam-putih itu dilakukan setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan itu, tanpa menunjukkan bukti nyata.
Pada Jumat, dalam sebuah wawancara TV di Fox News, Presiden AS Donald Trump mengatakan, “Iran memang melakukannya.”
“Anda tahu mereka melakukannya karena Anda melihat kapal itu,” kata Trump pada acara “Fox and Friends“.
Namun, Yutaka Katada, pemilik Kokuka Courageous, meragukan tudingan AS. Ia mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa awak kapal melihat “objek terbang” sebelum ledakan kedua di atas kapal terjadi.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Ia menyebut laporan tentang serangan ranjau “palsu”.
“Para kru mengatakan itu terkena benda terbang … Menempatkan bom di sisi kapal bukanlah sesuatu yang sedang kita pikirkan,” katanya.
Di pihak lain, Iran menolak tuduhan itu ketika PBB, Rusia dan Qatar menyerukan penyelidikan internasional terhadap serangan yang dilaporkan. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)