Teheran, MINA – Iran telah menyerukan penyelidikan internasional atas kejahatan perang yang dilakukan rezim Israel selama pengepungan dan penggerebekan Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza utara.
“Sayangnya, selama beberapa hari terakhir, 180 pasien, staf medis dan pengungsi Palestina yang terkepung di Rumah Sakit al-Shifa telah terbunuh, karena serangan membabi buta pasukan Israel dan pencegahan masuknya bahan makanan pokok dan obat-obatan ke dalam rumah sakit tersebut, sementara yang selamat cenderung mengalami kematian,” kata Nasser Kan’ani, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ahad (24/3), demikian Press tv.
Ia menambahkan, ada “laporan mengerikan” mengindikasikan pasukan Israel telah melakukan penyiksaan, pemerkosaan dan pembantaian terhadap wanita Palestina yang terjebak di rumah sakit tersebut.
“Masalah ini memerlukan tindakan segera komunitas internasional, termasuk pembentukan tim investigasi internasional mengungkap kejahatan Israel di Rumah Sakit al-Shifa,” tegasnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Iran mengutuk keras pelanggaran internasional, termasuk hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional, dilakukan rezim Zionis, seraya menyoroti tanggung jawab komunitas internasional dan negara Muslim mendukung bangsa Palestina yang tertindas,” imbuhnya.
Juru bicara Kemenlu Iran itu menegaskan, langkah-langkah global harus diambil badan-badan internasional membawa pelaku kejahatan untuk diadili.
“Kejahatan keji Israel tersebut membuktikan bangsa Palestina melakukan perlawanan sebagai hak mereka yang sah, dan memperkuat tekad rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” kata Kan’ani.
Pernyataannya muncul ketika pasukan Israel melancarkan serangan udara dan tembakan artileri di dalam dan sekitar Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sejak militer rezim menyerbu rumah sakit pekan lalu, berbagai laporan menunjukkan adanya kekejaman tidak dapat diungkapkan kata-kata yang dilakukan terhadap para dokter, perawat, dan staf umum serta ribuan pengungsi di sana.
Israel telah mengakui mengeksekusi 140 orang di dalam RS al-Shifa, termasuk paramedis, pasien dan korban luka, sementara pengepungan masih berlangsung setelah tujuh hari dengan penangkapan massal.
Sebuah laporan baru juga muncul di mana seorang wanita Palestina menceritakan insiden mengerikan setelah pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut, dan mengatakan tentara rezim pendudukan telah memperkosa wanita Palestina sebelum membunuh mereka. (T/R4/P2)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)