Teheran, 21 Rajab 1435/20 Mei 2014 (MINA) – Iran menawarkan bantuan kepada Nigeria untuk menyelesaikan masalah penculikan sekitar 300 siswa perempuan di Afrika yang dilakukan kelomp[ok ekstrimis Boko Haram.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika Hussein Amir Abdullahian membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Duta Besar Nigeria untuk Iran Tukur Mani di Teheran pada Senin (19/5), lapor Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mani menyampaikan rasa terima kasih Nigeria kepada Iran karena telah ikut bersimpati dengan pemerintah Afrika dan negaranya karena mengutuk aksi tersebut.
Pada 14 April, Boko Haram menculik hampir 300 siswa dari sekolah menengah di sebelah timur laut kota Chibok.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pemerintah Nigeria berada di bawah tekanan intensif banyak orang di seluruh dunia, terutama keluarga dari gadis-gadis yang diculik untuk membebaskan mereka.
Boko Haram yang artinya “Pendidikan Barat Dilarang” mengatakan, tujuannnya untuk menggulingkan pemerintah Nigeria.
Kelompok ini dinilai bertanggung jawab atas sejumlah serangan bom dan senjata mematikan di berbagai bagian Nigeria sejak 2009.
Sebelumnya, kelompok Boko Haram yang menculik sekitar 300 gadis Nigeria dilaporkan disponsori mafia politik Internasional, pihak sama yang mendalangi krisis di Ukraina dan dunia Arab.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Untuk ini, analis politik itu, Gordon Duff memaparkan kejadian-kejadian tahun-tahun terakhir termasuk terbongkarnya memo rahasia FBI, pembunuhan Duta Besar AS di kota Benghazi, Libya pada 2012 dan penculikan gadis-gadis Nigeria. Demikian Press TV melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
“Investigasi dari kedua serangan, termasuk memo rahasia FBI pekan lalu, menunjukkan bahwa kelompok tersebut bekerja dalam koordinasi langsung, bukan hanya dengan musuh-musuh politik dalam negeri, tetapi pada skala yang lebih luas, bersama organisasi politik Internasional yang terlibat dalam serangan-serangan ini dan di Libya, Mesir, Suriah serta Ukraina,” kata Duff. (T/Fauziah/P03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata