Teheran, MINA – Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah menunjuk kepala intelijen baru, setelah mantan kepalanya dibunuh dalam agresi Israel yang menargetkan Iran pekan lalu.
Menurut laporan kantor berita Fars pada Kamis (19/6), Majid Khademi telah ditunjuk sebagai pemimpin baru departemen intelijen IRGC.
Khademi akan menggantikan Mohammad Kazemi, komandan sebelumnya dari Organisasi Intelijen IRGC, yang dibunuh dalam serangan udara Israel. Demikian dikutip dari Almayadeen.
Pada tanggal 15 Juni, IRGC mengumumkan gugurnya tiga komandan intelijen, termasuk Kazemi, yang menjabat sebagai kepala Organisasi Intelijen IRGC, bersama dengan wakilnya Jenderal Hassan Mohaqeq dan Jenderal Mohsen Bagheri, dalam serangan Israel terhadap daerah permukiman di Teheran.
Baca Juga: Trump akan Putuskan Serang Iran atau Tidak dalam Dua Pekan
Jenderal Kazemi ditunjuk sebagai kepala Organisasi Intelijen IRGC pada tanggal 23 Juni 2022, oleh Mayor Jenderal Hossein Salami.
Iran membentuk kembali komando tertingginya di tengah pembunuhan
Setelah pembunuhan beberapa pemimpin militer senior Iran dalam agresi Israel pada 13 Juni.
Pemimpin Iran Sayyed Ali Khamenei membuat penunjukan baru untuk mengisi posisi komando utama di seluruh Angkatan Bersenjata Iran dan Garda Revolusi.
Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, mantan Panglima Angkatan Darat Iran, telah ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang baru, menggantikan mendiang Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, yang menjadi martir selama agresi 13 Juni.
Baca Juga: AS-Jerman Kirim Bantuan Militer ke Israel di Tengah Konflik dengan Iran
Garda Revolusi telah mengalami perubahan kepemimpinan yang signifikan dengan Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat Garda Revolusi, ditunjuk sebagai Panglima Tertinggi Garda Revolusi yang baru setelah Mayor Jenderal Hossein Salami tewas dalam serangan Israel.
Dalam pengangkatan penting lainnya, Sayyed Khamenei mengangkat Brigadir Jenderal Ali Shadmani menjadi Mayor Jenderal sambil menugaskannya memimpin Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya, mengisi posisi yang ditinggalkan akibat tewasnya Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid dan putranya dalam serangan Israel yang sama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Peringatkan AS untuk Tidak Ambil Tindakan Militer terhadap Iran