Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IRAN-TURKI SETUJU MENGHENTIKAN PERANG YAMAN

Rudi Hendrik - Rabu, 8 April 2015 - 13:42 WIB

Rabu, 8 April 2015 - 13:42 WIB

840 Views

Presiden Iran Hassan Rouhani (kiri) bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan). (Foto: dok. qantara.de)
Presiden <a href=

Iran Hassan Rouhani (kiri) bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan). (Foto: dok. qantara.de)" width="300" height="209" /> Presiden Iran Hassan Rouhani (kiri) bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan). (Foto: dok. qantara.de)

Teheran, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA) – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Turki dan Iran menyepakati perlunya solusi politik untuk mengakhiri perang di Yaman.

“Kami berbicara tentang Irak, Suriah, Palestina. Kami berdiskusi panjang tentang Yaman,” kata Rouhani dalam konferensi pers bersama yang disiarkan oleh televisi pemerintah, setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (7/4).

“Kami berdua berpikir, perang dan pertumpahan darah harus berhenti di daerah ini segera, gencatan senjata lengkap harus dibangun dan serangan harus berhenti,” kata Rouhani, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Sementara Presiden Turki tidak membuat komentar tentang Yaman. Erdogan hanya berbicara panjang lebar tentang hubungan bilateral dengan Iran, sebelumnya Turki mendukung pemboman udara di Yaman yang dimulai pada 26 Maret.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rouhani mengatakan, dia berharap kedua negara dengan bantuan negara-negara lain di kawasan Arab akan memberikan kontribusi untuk “perdamaian, stabilitas, pemerintahan yang lebih luas serta dialog” antara orang Yaman.

“Kami setuju pada kenyataannya, ketidakstabilan, ketidakamanan dan perang harus berhenti di seluruh wilayah,” katanya.

Pada akhir Maret lalu, Erdogan mengecam “dominasi” Iran di Yaman dan menyeru Teheran untuk “menarik semua pasukannya dari Yaman, Suriah dan Irak”.

Kecaman itu mendapat respon Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif dengan menuduh pemerintah Ankara mengobarkan ketidakstabilan di Timur Tengah.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Erdogan yang merupakan mantan sekutu dekat Presiden Suriah Bashar Al-Assad, mendukung pemberontakan di Suriah yang memerangi pemerintahan Assad. Sedangkan Teheran mendukung pemerintah Suriah.

Beberapa menteri menemani Erdogan dalam kunjungannya yang juga bertemu pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei selama kunjungan satu harinya. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam